Selasa, 10 April 2018

Kebudayaan Kalimantan Timur


KEBUDAYAAN KALIMANTAN TIMUR



Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan MalaysiaKalimantan UtaraKalimantan TengahKalimantan SelatanKalimantan Barat, dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 129.066,64 km² dan populasi sebesar 3.6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Ibukotanya adalah Samarinda.

Kalimantan Timur sebelum mekar menjadi Kalimantan Utara merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia setelah Papua, dengan luas 194.489 km persegi yang hampir sama dengan Pulau Jawa atau sekitar 6,8% dari total luas wilayah Indonesia.

Wilayah Kalimantan Timur dahulu mayoritas adalah hutan hujan tropis. Terdapat beberapa kerajaan yang berada di Kalimantan Timur, diantaranya adalah Kerajaan Kutai (beragama Hindu), Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, dan Kesultanan Pasir.

Wilayah Kalimantan Timur meliputi Pasir, Kutai, Berau dan juga Karasikan (Buranun/pra-Kesultanan Sulu) diklaim sebagai wilayah taklukan Maharaja Suryanata, gubernur Majapahit di Negara Dipa (yang berkedudukan di Candi Agung di Amuntai) hingga tahun 1620 pada masa Kesultanan Banjar. Antara tahun 1620-1624, negeri-negeri di Kaltim menjadi daerah pengaruh Sultan Alauddin dari Kesultanan Makassar, sebelum adanya perjanjian Bungaya. Menurut Hikayat Banjar Sultan Makassar pernah meminjam tanah untuk tempat berdagang meliputi wilayah timur dan tenggara Kalimantan kepada Sultan Mustain Billah dari Banjar sewaktu Kiai Martasura diutus ke Makassar dan mengadakan perjanjian dengan Sultan Tallo I Mangngadaccinna Daeng I Ba’le’ Sultan Mahmud Karaeng Pattingalloang, yang menjadi mangkubumi dan penasihat utama bagi Sultan Muhammad Said, Raja Gowa tahun 1638-1654 dan juga mertua Sultan Hasanuddin yang akan menjadikan wilayah Kalimantan Timur sebagai tempat berdagang bagi Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo) sejak itulah mulai berdatanganlah etnis asal Sulawesi Selatan. Namun berdasarkan Perjanjian Kesultanan Banjar dengan VOC pada tahun 1635, VOC membantu Banjar mengembalikan negeri-negeri di Kaltim menjadi wilayah pengaruh Kesultanan Banjar. Hal tersebut diwujudkan dalam perjanjian Bungaya, bahwa Kesultanan Makassar dilarang berdagang hingga ke timur dan utara Kalimantan.

Sesuai traktat 1 Januari 1817, Sultan Sulaiman dari Banjar menyerahkan Kalimantan Timur, Kalimatan Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Selatan (termasuk Banjarmasin) kepada Hindia Belanda. Pada tanggal 4 Mei 1826, Sultan Adam al-Watsiq Billah dari Banjar menegaskan kembali penyerahan wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Selatan kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pada tahun 1846, Belanda mulai menempatkan Asisten Residen di Samarinda untuk wilayah Borneo Timur (sekarang provinsi Kalimantan Timur dan bagian timur Kalimantan Selatan) bernama H. Von Dewall. Kaltim merupakan bagian dari Hindia Belanda. Kaltim 1800-1850. Dalam tahun 1879, Kaltim dan Tawau merupakan Ooster Afdeeling van Borneo bagian dari Residentie Zuider en Oosterafdeeling van Borneo. Dalam tahun 1900, Kaltim merupakan zelfbesturen (wilayah dependensi) Dalam tahun 1902, Kaltim merupakan Afdeeling Koetei en Noord-oost Kust van Borneo. Tahun 1942 Kaltim merupakan Afdeeling Samarinda dan Afdeeling Boeloengan en Beraoe.

Suku Bangsa

Etnis paling dominan di Kalimantan Timur yaitu etnis Jawa (30,24%) yang menyebar di hampir seluruh wilayah terutama daerah transmigrasi hingga daerah perkotaan. Etnis terbesar kedua yaitu Bugis (20,81%) yang banyak menempati kawasan pesisir dan perkotaan. Etnis terbesar ketiga adalah Banjar (12,45%) yang cukup dominan di Kota Samarindadan Balikpapan. Kalimantan Timur merupakan tujuan utama migran asal Pulau JawaSulawesi dan Kalimantan Selatan.

Di urutan keempat yaitu Etnis Dayak (9,94%) yang menempati daerah pedalaman. Etnis Kutai (7,80%) yang mendiami Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan Kutai Barat berada di urutan kelima. Di urutan keenam hingga sepuluh berturut-turut yaitu etnis Toraja (2,21%), Paser (1,89%), Sunda (1,57%), Madura (1,32%) dan Suku Buton (1,25%) serta suku-suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.

Bahasa Daerah

Bahasa pengantar masyarakat Kalimantan Timur umumnya menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar. Persebaran Bahasa Banjar ke Kalimantan Timur karena besarnya jumlah perantauan Suku Banjar asal Kalimantan Selatan sehingga Bahasa Banjar digunakan sebagai bahasa sehari-hari khususnya di Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. Penutur Bahasa Jawa dan Bahasa Bugis juga cukup besar di Kalimantan Timur karena banyaknya pendatang asal Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi yang mendiami Kalimantan Timur.
Bahasa lainnya yang dituturkan masyarakat Kalimantan Timur diantaranya adalah rumpun Melayik seperti Bahasa Kutai Kota BangunBahasa Kutai TenggarongBahasa Berau dan rumpun Barito seperti Bahasa PaserBahasa BenuaqBahasa BentianBahasa Tunjungdan bahasa Borneo Utara/Orang Ulu seperti Bahasa BahauBahasa ModangBahasa Aoheng/Penihing , Bahasa SeputanBahasa Basap Berau 

PARIWISATA, SENI DAN BUDAYA

1.) Lagu Daerah :

·         Burung Enggang (bahasa Kutai)
·         Meharit (Bahasa Kutai)
·         Sabar'ai-sabar'ai (Bahasa Banjar)
·         Anjat Manik (Bahasa Berau Benua)
·         Bebilin (Bahasa Tidung)
·         Andang Sigurandang (Bahasa Tidung)
·         Bedone (Bahasa Dayak Benuaq)
·         Ayen Sae (Bahasa Dayak)
·         Sorangan (Bahasa Banjar)
·         Lamin Talunsur (Bahasa Kutai)
·         Buah Bolok (Bahasa Kutai)
·         Aku Menyanyi (Bahasa Kutai)
·         Sungai Kandilo (Bahasa Pasir)
·         Rambai Manguning (Bahasa Banjar)
·         Ading Manis (Bahasa Banjar)
·         Indung-Indung (Bahasa Melayu Berau)
·         Basar Niat (Bahasa Melayu Berau)
·         Berampukan (Bahasa Kutai)
·         Undur Hudang (Bahasa Kutai)
·         Kada Guna Marista (Bahasa Banjar)
·         Tajong Samarinda (Bahasa Kutai)
·         Citra Niaga (Bahasa Kutai)
·         Taman Anggrek Kersik Luwai
·         Ne Poq Batangph
·         Banuangku
·         Kekayaan Alam Etam (Bahasa Kutai)
·         Mambari Maras (Bahasa Banjar)
·         Kambang Goyang (Bahasa Banjar)
·         Apandang Jakku
·         Keledung
·         Ketuyak
·         Jalung
·         Antu
·         Mena Wang Langit
·         Tung Tit
·         To Kejaa
·         Ting Ting Nging
·         Endut-Endut
·         Enjung-Enjung
·         Julun Lajun
·         Sungai Mahakam
·         Samarinda Kota Tepian (Bahasa Kutai)
·         Jagung Tepian
·         Kandania
·         Sarang Kupu
·         Adui Indung
·         Nasi Bekepor (Bahasa Kutai)
·         Nasib Awak
·         Tenau
·         Luwai
·         Balarut di Sungai Mahakam (Bahasa Banjar)
·         Leleng (Bahasa Kenyah)
·         Merutuh(Bahasa Tonyooi-Benuaq)

2.) Seni Suara :

·         Bedeguuq (Dayak Benuaq)
·         Berijooq (Dayak Benuaq)
·         Ninga (Dayak Benuaq)
·         Enluei (Dayak Wehea)

3.) Seni Berpantun :

·         Perentangin (Dayak Benuaq)
·         Ngelengot (Dayak Benuaq)
·         Ngakey (Dayak Benuaq)
·         Ngeloak (Dayak Benuaq)

4.) Agama :

Sensus penduduk tahun 2015 menunjukkan bahwa masyarakat di Kalimantan Timur didominasi oleh penganut agama Islam. Selain agama Islam juga terdapat berbagai agama lain yang diakui di Indonesia yakni Kristen ProtestanKatolikBuddha dan Hindu.


SENI DAN BUDAYA

1.) Musik :

·         Tingkilan (suku Kutai)
·         Musik Sempek/Kejien (suku Dayak Wehea)

2.) Tarian :

·         Tarian Gantar dari Suku Dayak Benuaq
·         Tarian Ngeleway dari Suku Dayak Benuaq
·         Tarian Ngerangkaw dari Suku Dayak Benuaq
·         Tarian Kencet dari Suku Dayak Kenyah
·         Tarian Datun dari Suku Dayak Kenyah
·         Tarian Hudoq dari Suku Dayak Wehea
·         Tarian Kejien dari Suku Dayak Wehea
·         Belian
·         Tarian Maropeng dari Suku Banjar Samarinda

3.) Penyembuhan Penyakit :

·         Beliatn Bawo (suku Dayak Benuaq)
·         Beliatn Sentiyu (suku Dayak Benuaq)
·         Beliatn Kenyong (Suku Dayak Benuaq)
·         Beliatn Luangan (suku Dayak Benuaq)
·         Beliatn Bejamu (suku Dayak Benuaq)

4.) Tolak Bala/Hajatan/Selamatan :

·         Nuak (dari Suku Dayak Benuaq)
·         Bekelew (suku Dayak Benuaq)
·         Nalitn Tautn (suku Dayak Benuaq)
·         Paper Maper (suku Dayak Benuaq)
·         Besamat (suku Dayak Benuaq)
·         Pakatn Nyahuq (suku Dayak Benuaq)

5.) Perkawinan :

·         Ngompokng (suku Dayak Benuaq)
·         Tari Kantarijar (suku Kutai)

6.) Senjata Tradisional :

·         Mandau - Manaau
·         Gayang
·         Keris Buritkang
·         Sumpit - Potaatn
·         Perisai - Keleubet
·         Tombak - belokong

7.) Upacara Adat Kematian :

·         Kwangkey/Kuangkay (suku Dayak Benuaq)
·         Kenyeuw (suku Dayak Benuaq)
·         Parepm Api/Tooq (suku Dayak Ben

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kebudayaan Aceh

KEBUDAYAAN ACEH BAHASA ACEH Diantara bahasa-bahasa daerah yang terdapat di provinsi NAD, bahasa Aceh merupakan bahasa daerah ter...