KEBUDAYAAN JAKARTA
Seni dan Budaya asli Penduduk Jakarta atau Betawi dapat
dilihat dari temuan arkeologis, semisal giwang-giwang yang ditemukan dalam
penggalian di Babelan, Kabupaten Bekasi yang berasal dari abad ke 11 masehi.
Selain itu budaya Betawi juga terjadi dari proses campuran budaya antara suku
asli dengan dari beragam etnis pendatang atau yang biasa dikenal dengan istilah
Mestizo .
Sejak zaman dahulu, wilayah bekas kerajaan Salakanagara atau
kemudian dikenal dengan "Kalapa" (sekarang Jakarta) merupakan wilayah
yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara, Percampuran budaya juga
datang pada masa Kepemimpinan Raja Pajajaran, Prabu Surawisesa dimana Prabu
Surawisesa mengadakan perjanjian dengan Portugal dan dari hasil percampuran
budaya antara Penduduk asli dan Portugal inilah lahir Keroncong Tugu.
Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta agak tersingkirkan
oleh penduduk pendatang. Mereka keluar dari Jakarta dan pindah ke
wilayah-wilayah yang ada di provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten. Budaya
Betawi pun tersingkirkan oleh budaya lain baik dari Indonesia maupun budaya
barat. Untuk melestarikan budaya Betawi, didirikanlah cagar budaya di Situ
Babakan.
BAHASA
Bahasa Betawi adalah bahasa kreol (Siregar, 2005) yang
didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan unsur-unsurbahasa Sunda,
bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan (terutama bahasa Hokkian), bahasa Arab,
serta bahasa dari Eropa, terutamabahasa Belanda dan bahasa Portugis. Bahasa ini
pada awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah pada masa-masa
awal perkembangan Jakarta. Komunitas budak serta pedagang yang paling sering menggunakannya.
Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari bahasa
ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada beberapa unsur
linguistik penciri yang dapat dipakai, misalnya dari peluruhan awalan me-,
penggunaan akhiran -in (pengaruh bahasa Bali), serta peralihan bunyi /a/
terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /ɛ/ pada beberapa dialek lokal.
MUSIK
Berikut seni musik masyarakat betawi :
1. Seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik
Tionghoa
2. Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab
3. Orkes Samrah berasal dari Melayu
4. Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab
5. Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an
6. Seni Lenong
7. Gambang Kromong
8. Rebana Tanjidor
9. Keroncong
10. Lagu tradisional "Kicir-kicir".
TARI
Seni tari di Jakarta merupakan perpaduan antara unsur-unsur
budaya masyarakat yang ada di dalamnya. Seperti :
1. Tari Topeng Betawi
2. Yapong yang dipengaruhi tari Jaipong Sunda
3. Cokek, tari silat dan lain-lain.
DRAMA
1. Lenong
2. Tonil
CERITA RAKYAT
Cerita rakyat yang berkembang di Jakarta adalah :
1. Si Pitung
2. Jagoan Tulen atau si jampang
3. Nyai Dasima
4. Mirah dari Marunda
5. Murtado Macan Kemayoran
6. Juragan Boing
SENJATA TRADISIONAL
Senjata khas tradisional Jakarta adalah bendo atau golok.
RUMAH TRADISIONAL
Rumah tradisional Betawi adalah rumah kebaya
KEPERCAYAAN
Sebagian besar Orang Betawi menganut agama Islam, tetapi
yang menganut agama Kristen Protestan dan Katolik juga ada namun hanya sedikit
sekali.
MAKANAN KHAS
1.) MASAKAN
Masakan khas masyarakat Betawi adalah gabus pucung, laksa
betawi. sayur babanci, sayur godog, soto betawi, ayam sampyok, asinan betawi,
dan nasi uduk.
2.) KUE - KUE
Kue-kue khas masyarakat Betawi adalah kue cucur, kue rangi,
kue talam, kue kelen, kue kembang goyang, kerak telor, sengkulun, putu mayang,
andepite, kue ape, kue cente manis, kue pepe, kue dongkal, kue geplak, dodol
betawi, dan roti buaya.
3.) MINUMAN
Minuman Khas Betawi contohnya adalah es selendang mayang, es
goyang, dan bir pletok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar